Handphone Terkena Spyware Pegasus dari Israel, Ini Langkah Diagnosisnya!
Tersebar berita bila ada beberapa puluh ribu nomor handphone sebagai sasaran dari piranti pengintai spyware Pegasus bikinan perusahaan Israel, NSO Grup Technologies.
Karenanya, Amnesty Internasional, sebuah organisasi non-pemerintah internasional dengan arah mempromokan semua HAM, memaparkan beberapa cara dalam memeriksa handphone yang terserang spyware itu.
Amnesty Internasional membagi triknya dengan melaunching Mobile Verification Toolkit atau MVT. Tetapi ada catatan dari tools itu.
Pertama, cara itu berdasar perintah, hingga perlu beberapa ketrampilan tehnis saat jalankan. Disamping itu riset mekanisme Amnesty itu cuman berperan untuk piranti iOS bikinan Apple. Ini karena Amnesty memberikan laporan alat itu jalan terbatas pada Android.
Sebagai info, MVT ialah alat modular yang sederhanakan proses analitis data, terutamanya untuk analisis kekuatan tapak jejak mata-mata.
Merilis situs BGR, Minggu (25/7/2021), sayang MVT ini cukup sulit untuk digerakkan, karena pemakai harus memakai command line supaya ketrampilan jadi bertambah.
Untuk pemakai iPhone, pemakai harus putuskan lebih dahulu akan lakukan usilbreak atau mungkin tidak. Laporan Tech Crunch menjelaskan alatnya bekerja dengan program MacOS Terminal dan bisa mencadangan iPhone pada Mac.
Kemudian harus memasang libusb dan Python 3 memakai homebrew, ini ada di situs Github.
Seterusnya proses akan diawali dan scan file cadangan yang dipunyai. Proses penyekenan terjadi sepanjang satu atau dua menit, dan bakal ada folder dengan beberapa file. Bila ada spyware, file itu akan menegaskannya.
Sebagai info, sebuah interograsi mengutarakan ada 50.000 nomor telephone yang menjadi sasaran Pegasus. Didalamnya ada beberapa nomor handphone figur dunia dan pimpinan negara. Sebutlah saja ada Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Irak Barham Salih dan Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa.
Disamping itu ada juga menteri, hakim, aktivis, pelaku bisnis dan reporter dalam sasaran itu. Ada 300-an nomor telephone di India yang disampaikan jadi korban. Ini ialah hasil interograsi dari 17 organisasi media yang dipegang group publisistik non keuntungan Forbiden Stories.